Uncategorized

KiddoHack 2024

Apa itu KiddoHack? KiddoHack adalah kompetisi coding tahunan mini hackathon untuk kiddos SD-SMA yang diadakan oleh KodeKiddo sejak tahun 2017. KiddoHack 2024 terdiri dari dua bagian, yaitu: Penilaian project Coding & AI dari 3 tema KodeKiddo Holiday Program Pengerjaan Algorithm Code Challenge Untuk project Coding & AI, finalis Top 3 dari Holiday Program akan mempresentasikan project mereka untuk dinilai oleh juri dan semua peserta KiddoHack. SD Beginner 3D Creation in CoSpace SD Advance Roblox Game Development SMP & SMA The Experience AI Challenge Untuk Algorithm Code Challenge peserta akan menjawab soal-soal yang mencakup pemikiran komputasional, pemecahan masalah, dan pemrograman. KiddoHack bertujuan untuk memberikan pengalaman coding, mengasah kemampuan logical thinking dan juga problem solving, serta mempersiapkan anak-anak menghadapi tantangan teknologi masa depan dengan keterampilan coding yang kuat. Siapa saja yang bisa ikut? Terbuka untuk umum, non Murid KodeKiddo maupun Murid Aktif KodeKiddo yang berumur 7 – 18 Tahun Bagaimana cara mendaftarnya? Peserta hanya perlu mengisi form registrasi dan melakukan pembayaran. Daftar disini !! Berapa Biayanya? Biaya lomba untuk peserta umum sebesar Rp 100,000 dan bisa ditukarkan voucher KodeKiddo senilai Rp 100,000! Untuk Peserta SD akan mendapatkan akun Code Monkey gratis selama 6 bulan. Untuk Peserta Holiday Program Gratis! Untuk Umum Rp. 100.000 Timeline Apa yang didapat pemenang dan peserta? Hadiah Pemenang KiddoHack dibagi menjadi 3 kategori (SD Beginner, SD Advance, SMP-SMA) Juara 1 KodeKiddo Voucher sebesar 600,000 Juara 2  KodeKiddo Voucher sebesar 400,000 Juara 3  KodeKiddo Voucher sebesar 250,000 Bagaimana proses penilaiannya? Untuk Proses penilaiannya akan dinilai secara langsung / live. Lalu untuk hasil penilaian akan diumumkan melalui Zoom. Bagaimana proses penilaiannya? Bahasa Pemrograman yang digunakan setiap kategorinya: SD: CoffeeScript & Block Code Programming SMP-SMA: Python & C++ Platform yang digunakan setiap kategorinya : SD: Code Monkey & Scratch SMP-SMA: HackerRank Apakah ada persyaratan teknis yang perlu dipenuhi peserta? Pastikan peserta memiliki perangkat komputer atau laptop dengan koneksi internet yang stabil untuk mengikuti kompetisi secara online. Apakah peserta memerlukan akun khusus untuk mengikuti kompetisi? Ya, peserta SD Beginner dan SD Advanced akan membutuhkan akun Code Monkey, yang akan disediakan oleh pihak penyelenggara. Peserta SMP dan SMA akan memerlukan akun HackerRank untuk mengikuti kompetisi Apakah ada ketentuan mengenai perangkat lunak(software) yang digunakan? Platform yang dipakai semua berbasis web. Jadi tidak memerlukan perangkat lunak tambahan. Bagaimana format soal-soal yang diberikan? Soal-soal yang diberikan akan mencakup pemikiran komputasional, pemecahan masalah, dan keterampilan pemrograman sesuai dengan kategori usia peserta. Detail akan diberikan saat Technical Meeting. Apakah ada batas waktu untuk setiap kategori dalam kompetisi? Ya, total waktu pengerjaan algorithm code challenge adalah 60 menit.  Peserta juga diberi kesempatan untuk menyimak presentasi para finalis dan memberi penilaian untuk memilih pemenang dari kategori project Coding & AI dari topik Holiday Program KodeKiddo: 3D creation with CoSpace Roblox Game Dev Experience AI  Apakah ada sertifikat untuk peserta? Ya, semua peserta akan mendapatkan sertifikat partisipasi yang akan dikirimkan melalui email setelah kompetisi berakhir. Apakah ada persyaratan minimum spesifikasi komputer? Ya, peserta disarankan menggunakan komputer atau laptop dengan spesifikasi berikut: Prosesor: Minimal Intel Core i3 atau setaraRAM: Minimal 4GB Koneksi Internet: Minimal 10 Mbps untuk kelancaran akses platform online Browser: Versi terbaru dari Google Chrome, Firefox, atau Safari Aplikasi zoom dengan versi terbaru. Web cam Rsvp now! Daftar disini !! More Info : ???

Coolest Project 2024

Apa itu Coolest Projects? Coolest Projects adalah showcase inovasi teknologi terkemuka di dunia yang diselenggarakan oleh organisasi UK Raspberrypi.org, untuk kiddos SD – SMA. Pada tahun 2024, KodeKiddo kembali mewadahi kegiatan ini. Melalui online showcase, peserta memiliki kesempatan untuk memamerkan keterampilan teknis mereka sambil mengembangkan kepercayaan diri, koneksi komunitas, dan pengetahuan dalam lingkungan yang mendukung pertumbuhan di seluruh dunia. More information http://bit.ly/PPT-KKCool24   FAQ Apa Perbedaan Mendaftar di KodeKiddo dengan Raspberrypi.org Langsung? KodeKiddo siap membantu para peserta dari seluruh daerah Tanah Air yang ingin bergabung dan mendaftar pada kompetisi ini hingga pada saat proses submit ke Raspberrypi.org.  Jika mendaftar langsung melalui website Raspberrypi.org, silahkan untuk mendaftar dan mengikuti dari website Coolest Projects global secara mandiri (https://coolestprojects.org/). Untuk jalur ini, peserta tidak mengikuti kompetisi National Round KodeKiddo. Pemenang tidak akan mendapatkan hadiah voucher KodeKiddo namun hanya mendapatkan Sertifikat + Projects terpublish di situs resmi Coolest Projects. Siapa saja yang Bisa Ikut? Peserta Umum dan Murid aktif seluruh cabang KodeKiddo dan ECA KodeKiddo berusia 7 – 18 tahun. Peserta dapat sebagai Individu atau Grup (maks. 2 kiddos) dengan kategori umur: SD / Elementary SMP / Junior SMA / Senior Bagaimana Cara Mendaftarnya? Mengisi Registrasi Form Menentukan salah satu dari kategori Projects berikut:   Scratch  Games (Non-Scratch Based) Unity Python Web HTML CSS JavaScript Mobile Apps MIT Inventor Hardware Arduino Microbit Advanced Programming Python C++ Jika peserta pernah mengirimkan Projects ini ke Coolest Projects tahun-tahun sebelumnya, peserta diwajibkan untuk membuat perubahan yang signifikan dari Projects tersebut Kapan Tanggal Penting Kegiatan? Registration and submission: 25 Maret – 5 April 2024 Submission deadline: 15 Mei 2024 Global Celebration Live Stream: 26 Juni 2024 Apa yang Didapat Peserta dan Pemenang? Setiap kategori umur akan mendapatkan Top Projects Nasional: Voucher KodeKiddo 750rb + sertifikat Runner Up Nasional: Voucher KodeKiddo 500rb + sertifikat Second Runner Up Nasional: Voucher KodeKiddo 250rb + sertifikat Seluruh peserta mendapat sertifikat + Projects terpublish di situs resmi raspberrypi.org   Apa Contoh Topiknya? Projects saya terkait dengan masalah di komunitas saya  Pilih topik Komunitas jika Projects Anda dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan (atau memecahkan) masalah yang Anda perhatikan di masyarakat kita dan merasa penting. Ini bisa berhubungan dengan penyakit mental, tunawisma, diskriminasi, atau keadilan sosial, atau bisa juga mengatasi kondisi atau kurangnya perilaku apa pun yang memiliki konsekuensi negatif bagi kelompok di komunitas Anda.  Projects saya berkaitan dengan lingkungan  Pilih topik Lingkungan jika Projects Anda dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan atau memecahkan masalah yang penting untuk memelihara atau memperbaiki lingkungan alami kita. Ini bisa terkait dengan ilmu bumi, perubahan iklim, alam, keanekaragaman hayati, atau topik lingkungan lainnya.  Projects saya tentang kesehatan, kesejahteraan, atau obat-obatan  Pilih topik Kesehatan jika Projects Anda dirancang untuk meningkatkan kesadaran atau memecahkan masalah yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan orang-orang di masyarakat kita. Ini bisa terkait dengan COVID-19, gaya hidup sehat, diet, olahraga, penyakit, pengobatan, pencegahan, atau topik kesehatan dan kesejahteraan lainnya. Projects saya adalah tentang FUN  Pilih topik FUN jika Projects Anda dirancang untuk menghibur orang yang terlibat dengannya. Itu bisa membantu orang rileks, bersenang-senang, atau memikirkan sesuatu yang mereka sukai. Ini bisa berupa game, film, cerita, mainan, atau objek digital lain yang menghibur dan menarik. Projects saya artistik atau kreatif  Pilih topik Seni jika Projects Anda adalah karya kreatif yang dirancang untuk diapresiasi keindahan atau kekuatan emosional dari suara dan visualnya, dengan atau tanpa interaksi dari penonton. Ini bisa berupa karya musik, seni visual, animasi, gambar, kolase, f ilm, atau objek digital lain yang menarik secara estetika.  Projects saya mengajari orang tentang sesuatu Pilih topik Pendidikan jika Projects Anda dirancang untuk membantu orang mempelajari sesuatu, melatih keterampilan, atau memberikan pengetahuan kepada pengguna. Ini bisa berupa game, film, cerita, kuis, animasi, atau objek digital pendidikan lainnya. Projects saya tentang saya, keluarga saya, atau budaya saya Pilih topik Identitas jika Projects Anda dirancang untuk berbagai aspek kehidupan, budaya, atau kepribadian Anda dengan pengguna yang penting bagi Anda. Ini bisa terkait dengan keyakinan Anda, norma budaya atau sosial tempat Anda tinggal, identitas pribadi atau gender Anda, atau hal lain tentang kehidupan Anda yang bersifat pribadi bagi Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda Apa saja Kategori Projectnya? 1) Scratch  Scratch merupakan alat pemrograman visual berbasis block yang dapat digunakan peserta untuk membuat berbagai Projects dengan mudah, sementara mereka juga belajar tentang dunia pemrograman komputer yang lebih maju. Scratch dapat digunakan online dan gratis di browser web atau dapat mengunduhnya di PC/Laptop. Bagi peserta yang memilih kategori Scratch, peserta wajib mengumpulkan Projects dengan kategori Scratch meskipun Projects adalah game. Bagi peserta yang memilih Scratch, peserta wajib mengumpulkan link URL Projects Scratch Scratch yang bisa diakses public. Untuk kategori Projects lain , tidak perlu mengumpulkan link ke project   2) Games (Non-Scratch Based) Kategori ini mencakup segala jenis game yang dibuat dalam bahasa pemrograman selain Scratch. Peserta dalam kategori ini akan menggunakan bahasa pemrograman berbasis teks seperti: Unity Python   3) Web Projects dalam kategori ini adalah aplikasi berbasis web pada topik apa pun yang Anda suka, dari halaman informatif hingga aplikasi interaktif. Situs dapat dibuat menggunakan: HTML CSS JavaScript   4) Mobile Apps Kategori ini mencakup Projects yang melibatkan aplikasi interaktif untuk ponsel atau tablet yang membantu, menginformasikan, atau menghibur orang. Peserta dapat mendemonstrasikan aplikasi di perangkat seluler, seperti ponsel atau tablet, atau dapat menggunakan emulator berbasis desktop. kategori ini akan menggunakan bahasa pemrograman seperti: MIT Inventor (Bagi peserta yang memilih kategori Mobile Apps, peserta wajib menggunakan aplikasi emulator dalam video presentasinya)   5) Hardware Kategori ini menggunakan robot, menjalankan suatu mesin ataupun peretasan hardware, dimana peserta dapat membuat projek menggunakan platform hardware seperti:  Arduino Microbit   6)Advanced Programming Kategori ini membawa ke tingkat teknis lebih lanjut. Maksudnya Ini mencakup proyek yang ditulis dalam bahasa tingkat lanjut, seperti: Python C++ Bagaimana Detail Video Presentasinya? Peserta wajib membuat video (dalam bahasa Inggris) untuk menjelaskan project, demo & menunjukan coding untuk Projects tersebut. Dalam video, peserta wajib menjawab ketiga pertanyaan berikut. Presentasi dan deskripsi Projects harus dalam bahasa Inggris. Menjelaskan tentang Projects yang dibuat, alasan mengapa peserta membuat Projects ini, dan dijelaskan kegunaan/manfaatnya. (Why did you choose to make this project?)  Menjelaskan kesulitan

Codeavour 5.0, Dukung Anak Indonesia Kompetisi Coding

RSVP Liputan dari https://www.liputan6.com/regional/read/5546826/codeavour-50-dukung-anak-indonesia-kompetisi-coding Codeavour 5.0, Dukung Anak Indonesia Kompetisi Coding Codeavour 5.0 hadir kembali, KodeKiddo Sebagai Official Exclusive Country Partner mengadakan kompetisi Codeavour di Indonesia di level Regional Round dan National Round Liputan6.com, Jakarta – Codeavour 5.0 hadir kembali, kompetisi internasional Artificial Intelligence (AI), coding, robotic dari STEMPedia menggunakan platform Pictoblox. KodeKiddo Sebagai Official Exclusive Country Partner mengadakan kompetisi Codeavour di Indonesia di level Regional Round dan National Round. Tujuan acara Codeavour adalah meningkatkan kesadaran mengenai UN sustainable goals melalui inovasi menggunakan teknologi AI dan coding, dengan peserta anak-anak berusia 7-18 tahun. Pada kompetisi ini terbagi menjadi tiga (3) kategori terdiri dari, Elementary (7-10 tahun), Junior (11-14 tahun) dan Senior (15-18 tahun). Setiap peserta telah melalui tahapan seleksi Regional hingga National. Pemenang pada seleksi National Round akan diundang ke Dubai untuk melakukan kompetisi tahap Global Round. Pemenang pada National Round akan mendapat voucher, uang tunai, dan merchandise dan diundang mewakili Indonesia ke Dubai, UAE, dengan total hadiah sampai dengan IDR 350jt.  “Kegiatan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena tahun ini seluruh peserta secara langsung presentasi tentang idenya,” kata Founder KodeKiddo Meilani Hendrawijaya di ACS Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024 “Dari kami sangat berharap perwakilan Indonesia yang berkompetisi di Dubai dapat maju ke tahapan selanjutnya untuk berkompetisi di Meksiko, dan juga kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia agar lebih tertarik dengan dunia coding” kata Meilani Diikuti 500 peserta dalam 200 Tim 30 team finalis level Regional akan mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor Lebih dari 500 peserta dalam 200 team mengikuti kompetisi Codeavour tahun ini. Seleksi Regional diadakan di tanggal 25 Februari 2024, di 12 learning centers KodeKiddo di berbagai kota di Indonesia. Dari hasil perhitungan di berbagai aspek penilaian yang sangat bersaing, dipilih Finalis Top 30 dari 3 kategori yang lolos dan masuk ke babak selanjutnya, yaitu National Round. Para finalis dari level Regional diundang ke tahap seleksi National Round  yang diselenggarakan di sekolah ACS, Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024. Dalam event ini, 30 team finalis level Regional akan mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor dari dunia teknologi, pendidikan, dan industri.  “Saya sangat cinta dengan Coding, dan ide saya adalah Healthy for Teens karena saya sadar kesehatan itu sangat penting sejak dini,”kata Jacqueline salah satu peserta dari Jakarta. Para Pemenang Codeavour 5.0 sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/5546826/codeavour-50-dukung-anak-indonesia-kompetisi-coding

Codeavour 5.0 Kompetisi Internasional AI Coding dan Robotic untuk Anak-anak

Liputan dari https://fokal.id/codeavour-5-0-kompetisi-internasional-ai-coding-dan-robotic-untuk-anak-anak.html Codeavour 5.0, Kompetisi Internasional AI, Coding dan Robotic untuk Anak-anak 10 Team Finalist Indonesia National Round Coding & AI Competition Codeavour 5.0 yang akan lanjut ke Global Round Jakarta, fokal.id – STEMPedia menggelar kompetisi internasional Artificial Intelligence (AI), coding, robotic yang bernama Codeavour 5.0 dengan menggunakan platform Pictoblox untuk anak-anak berusia 7 – 18 tahun. Tujuan acara Codeavour tahun ini adalah meningkatkan kesadaran mengenai UN sustainable goals melalui inovasi menggunakan teknologi AI dan coding. Di tahun 2024 ini KodeKiddo dipercaya untuk bekerja sama dengan STEMPedia dalam menyelenggarakan Codeavour 5.0 di Indonesia. KodeKiddo sebagai Official Exclusive Country Partner mengadakan kompetisi Codeavour di Indonesia di level Regional Round dan National Round. Pada kompetisi ini terbagi menjadi tiga (3) kategori terdiri dari, Elementary (7-10 tahun), Junior (11-14 tahun) dan Senior (15-18 tahun). “KodeKiddo berdiri di Indonesia sejak 2016, sekarang hadir lebih dari 28 cabang di berbagai kota di Indonesia. Hari ini kita mengadakan acara kompetisi coding untuk anak-anak. Codeavour dilaksanakan setiap tahun, tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan secara online. Tahun ini pertama kali secara tatap muka. Kegiatan ini tentunya lebih seru karena anak-anak bisa berinteraksi secara langsung. Inovasinya tidak hanya software, tapi hardware juga. Sehingga bisa dilihat secara langsung dan didemokan ke tim juri”, ujar Founder KodeKiddo, Meilani Hendrawidjaja saat ditemui pada Sabtu (9/3/2024). Setiap peserta telah melalui tahapan seleksi Regional hingga National. Pemenang pada seleksi National Round akan diundang ke Dubai untuk melakukan kompetisi tahap Global Round. Pemenang pada National Round akan mendapat voucher, uang tunai, dan merchandise dan diundang mewakili Indonesia ke Dubai, UAE, dengan total hadiah sampai dengan 350 juta rupiah. Lebih dari 500 peserta dalam 200 tim mengikuti kompetisi Codeavour tahun ini. Seleksi Regional diadakan di tanggal 25 Februari 2024, di 12 Learning Centers KodeKiddo di berbagai kota di Indonesia. Dari hasil perhitungan di berbagai aspek penilaian yang sangat bersaing, dipilih Finalis Top 30 dari 3 kategori yang lolos dan masuk ke babak selanjutnya, yaitu National Round. Berikut nama tim dan presentasi project mereka di: https://kodekiddo.com/codeavour-national-finalist/ Para finalis dari level Regional diundang ke tahap seleksi National Round yang diselenggarakan di sekolah ACS, Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024 “Penilaian lomba ini menggunakan penilaian yang sama di seluruh dunia, ada aspek technical coding dan AI serta aspek bagaimana menggunakan ide ini untuk memecahkan masalah. Tema-tema yang diangkat dari PBB seperti lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, dan mental health. Sehingga anak-anak bisa mewujudkan idenya dengan menggunakan teknologi ini”, lanjut Meilani. Dalam event ini, 30 tim finalis level Regional akan mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor dari dunia teknologi, pendidikan, dan industri. Terdapat beberapa juri dan mentor Codeavour National Round yaitu Rezki Yunanda – Dosen Bina Nusantara University, Pandu Sastrowardoyo –  Founder & CEO DeBio.Network, Jerry Undampo – General Manager Gramedia Academy,  Panji Arisaputra – Dosen Bina Nusantara University, Indrajani – Wakil Direktur Talenta IAIS (Indonesia AI Society), Davida Ayu – President Society of Women Engineers Affiliate Jakarta, Kristien Margi – Dosen Bina Nusantara University, Bianto Surodjo – Director Allianz Life, Edward Sanusi – CTO PT Link Net Tbk., dan Shelly Morin – Dosen Universitas Media Nusantara Citra. “Anak-anak sudah mengenali coding sejak usia dini. Ini sangat bagus dengan cara anak-anak memanfaatkan smartphone dengan baik. Anak-anak yang belajar coding dan AI, menurut saya sangat penting. Saya melihat para siswa berpikir bahwa coding penting karena di dunia ini pasti ada algoritma. Ini skills yang sangat dibutuhkan”, ujar CEO STEMPedia, Dhrupal Shah. Dari 30 finalis yang mempresentasikan projectnya telah dipilih 10 pemenang yang akan melanjutkan ke Codeavour 5.0 tingkat Global di Dubai. Berikut adalah para pemenang Codeavour 5. Nasional Indonesia: Kategori Code Girls: Jacquelyn Calista Chen dengan project Healthy Life for Teens Kategori Elementary: Mikhayla Leandra Krisbayu dengan project Planticon, Gerardus Yohan Ramadean dan Nathanael Ardhani dengan project Suistainable STEM Gardening Kits, Alexander Santoso dan Leonardo Santoso dengan project Melody AI Kategori Junior: Benjamin Joseph Lie dengan project AgriForecast; Lionel Timothy dengan project IMASH (Intelligent Machine Architecting Sustained Enviornmment); Vincentius Alvino Louis Gunawan, Praskell Kay Kurniawan, dan Rodrigo Kenneth Richardo dengan project Vendicine Kategori Senior: Alfon Ricardo Lucman dengan project Spellbound Signs; Jeremy Suryasaputra, Stefan Jacob Saro Silitonga, dan Maxmilian Halim dengan project Search and Rescue Drone (SARD); Nathanael Nicolas Chang, Nicholas Chung dan Junico Pratama Teguh dengan project EcoSort Selain presentasi oleh finalis, acara Codeavour National Round ini juga terbuka untuk publik yang ingin mengikuti berbagai workshops dari KodeKiddo dan partner pendukung acara. Ada 3 Workshops Parenting + 2 Workshops untuk anak TK – SMA, dengan berbagai topik yang sangat menarik. “Harapan kedepannya anak-anak bisa membuat prototype dan produk fisik karena coding menjadi sangat penting. Contohnya mereka bisa menggunakan coding untuk mengontrol produk fisik seperti drone, kamera pendeteksi postur tubuh, sensor kadar air di kebun, dan lain sebagainya,” tutup Dhrupal. sumber : https://fokal.id/codeavour-5-0-kompetisi-internasional-ai-coding-dan-robotic-untuk-anak-anak.html

STEMPedia Dan KodeKiddo Gelar Kompetisi Coding Dan AI Internasional, “Codeavour 5.0”

Liputan dari https://itechmagz.id/2024/03/11/stempedia-dan-kodekiddo-gelar-kompetisi-coding-dan-ai-internasional-codeavour-5-0/ STEMPedia Dan KodeKiddo Gelar Kompetisi Coding Dan AI Internasional, “Codeavour 5.0” 10 Team Finalist Indonesia National Round Coding & AI Competition Codeavour 5.0 yang akan lanjut ke Global Round Jakarta, itechmagz.id -Codeavour 5th Edition merupakan kompetisi internasional Artificial Intelligence (AI), coding, robotic dari STEMPedia dengan menggunakan platform Pictoblox bagi anak-anak berusia 7 – 18 tahun. Tujuan acara Codeavour tahun ini adalah meningkatkan kesadaran mengenai UN sustainable goals melalui inovasi menggunakan teknologi AI dan coding. Di tahun 2024 ini KodeKiddo dipercaya untuk bekerja sama dengan STEMPedia dalam menyelenggarakan Codeavour 5.0 di Indonesia. KodeKiddo sebagai Official Exclusive Country Partner mengadakan kompetisi Codeavour di Indonesia di level Regional Round dan National Round. Pada kompetisi ini terbagi menjadi tiga (3) kategori terdiri dari, Elementary (7-10 tahun), Junior (11-14 tahun) dan Senior (15-18 tahun). “Setiap peserta telah melalui tahapan seleksi Regional hingga National. Pemenang pada seleksi National Round akan diundang ke Dubai untuk melakukan kompetisi tahap Global Round. Pemenang pada National Round akan mendapat voucher, uang tunai, dan merchandise dan diundang mewakili Indonesia ke Dubai, UAE, dengan total hadiah sampai dengan 350 juta rupiah”, ujar Founder KodeKiddo, Meilani Hendrawidjaja. “Dubai diorganisir oleh STEMPedia yang basenya di India. Mereka punya banyak partner di berbagai negara, di Indonesia berpartner dengan KodeKiddo. Dubai dipilih untuk kompetisi internasional tahun ini karena tempatnya strategis”, lanjut Meilani. Lebih dari 500 peserta dalam 200 tim mengikuti kompetisi Codeavour tahun ini. Seleksi Regional diadakan di tanggal 25 Februari 2024, di 12 Learning Centers KodeKiddo di berbagai kota di Indonesia. Dari hasil perhitungan di berbagai aspek penilaian yang sangat bersaing, dipilih Finalis Top 30 dari 3 kategori yang lolos dan masuk ke babak selanjutnya, yaitu National Round. Berikut nama tim dan presentasi project mereka di: https://kodekiddo.com/codeavour-national-finalist/ Para finalis dari level Regional diundang ke tahap seleksi National Round yang diselenggarakan di sekolah ACS, Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024. Dalam event ini, 30 tim finalis level Regional akan mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor dari dunia teknologi, pendidikan, dan industri. Terdapat beberapa juri dan mentor Codeavour National Round yaitu Rezki Yunanda – Dosen Bina Nusantara University, Pandu Sastrowardoyo –  Founder & CEO DeBio.Network, Jerry Undampo – General Manager Gramedia Academy,  Panji Arisaputra – Dosen Bina Nusantara University, Indrajani – Wakil Direktur Talenta IAIS (Indonesia AI Society), Davida Ayu – President Society of Women Engineers Affiliate Jakarta, Kristien Margi – Dosen Bina Nusantara University, Bianto Surodjo – Director Allianz Life, Edward Sanusi – CTO PT Link Net Tbk., dan Shelly Morin – Dosen Universitas Media Nusantara Citra. “Saya sangat senang melihat antusias anak-anak mengikuti project di Codeavour 5.0 ini. Mereka membahas tentang sustainability dan berbagai area STEM. Berbagai project dari pulau di Indonesia yang berbeda berkumpul di sini, di Jakarta. Kreativitas anak-anak Indonesia sangat bagus. Coding adalah skills yang baru untuk di umur generasi muda saat ini. Coding dan algoritma sangat dibutuhkan untuk anak-anak muda di saat ini dan di masa depan. Seperti di media sosial Snapchat dan Instagram yang membutuhkan algoritma, saya rasa ini sangat penting”, ujar Dhrupal Shah, CEO STEMPedia. Dari 30 finalis yang mempresentasikan projectnya telah dipilih 10 pemenang yang akan melanjutkan ke Codeavour 5.0 tingkat Global di Dubai. Berikut adalah para pemenang Codeavour 5. Nasional Indonesia: Kategori Code GirlsJacquelyn Calista Chen dengan project Healthy Life for Teens Kategori Elementary Mikhayla Leandra Krisbayu dengan project Planticon Gerardus Yohan Ramadean dan Nathanael Ardhani dengan project Suistainable STEM Gardening Kits Alexander Santoso dan Leonardo Santoso dengan project Melody AI Kategori Junior Benjamin Joseph Lie dengan project AgriForecast Lionel Timothy dengan project IMASH (Intelligent Machine Architecting Sustained Enviornmment) Vincentius Alvino Louis Gunawan, Praskell Kay Kurniawan, dan Rodrigo Kenneth Richardo dengan project Vendicine Kategori Senior Alfon Ricardo Lucman dengan project Spellbound Signs Jeremy Suryasaputra, Stefan Jacob Saro Silitonga, dan Maxmilian Halim dengan project Search and Rescue Drone (SARD) Nathanael Nicolas Chang, Nicholas Chung dan Junico Pratama Teguh dengan project EcoSort Selain presentasi oleh finalis, acara Codeavour National Round ini juga terbuka untuk publik yang ingin mengikuti berbagai workshops dari KodeKiddo dan partner pendukung acara. Ada 3 Workshops Parenting + 2 Workshops untuk anak TK – SMA, dengan berbagai topik yang sangat menarik. “Harapan dalam jangka pendek saya ada pemenang dari tim perwakilan Indonesia yang menuju ke Dubai. Dari pemenang Dubai pun ada seleksi yang mendapatkan full beasiswa ke Meksiko pada bulan Agustus. Harapan jangka menengah dan panjangnya semoga tidak hanya anak-anak yang mengikuti kompetisi ini saja, tetapi masyarakat luar semakin mengetahui tentang coding”, tutup Meilani. sumber : https://itechmagz.id/2024/03/11/stempedia-dan-kodekiddo-gelar-kompetisi-coding-dan-ai-internasional-codeavour-5-0/

Codeavour 5.0 National Winners

Codeavour Coding & AI Competition Codeavour merupakan kompetisi international Artificial Intelligence (AI), coding, dan robotic dari STEMPedia menggunakan platform PictoBlox bagi anak anak berusia 7 – 18 tahun. KodeKiddo sebagai Official Exclusive Country Partner dari Codeavour mengadakan kompetisi Codeavour 5th Edition 2023 Indonesia level, yang terdiri dari Regional Round dan National Round. 10 peserta terpilih akan mewakili indonesia dalam mengikuti Codeavour 5th Edition International Round yang diselenggarakan di Dubai, UEA. Lebih dari 500 peserta dalam 200 team mengikuti kompetisi Codeavour tahun ini. Seleksi Regional diadakan di tanggal 25 Februari 2024, di 12 learning centers KodeKiddo di berbagai kota di Indonesia. Dari hasil perhitungan di berbagai aspek penilaian yang sangat bersaing, dipilih Finalis Top 30 dari 3 kategori yang lolos dan masuk ke babak selanjutnya, yaitu National Round.  Simak nama team dan presentasi project mereka di sini.  Para finalis dari level Regional diundang ke tahap seleksi National Round  yang diselenggarakan di sekolah ACS, Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024. Dalam event ini, 30 team finalis level Regional mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor dari dunia teknologi, pendidikan, dan industri.  Berikut adalah juri dan mentor untuk Codeavour National Round beserta Founder KodeKiddo (Ms. Meilani Hendrawidjaja) dan CEO & Cofounder STEMPedia dari India (Mr. Dhrupal Shah). Mr. Rezki Yunanda, Dosen Bina Nusantara University Ms. Pandu Sastrowardoyo, Founder & CEO DeBio.Network Mr. Jerry Undampo, General Manager, Gramedia Academy Mr. Panji Arisaputra, Dosen Bina Nusantara University Ms. Indrajani, Wakil Direktur Talenta IAIS (Indonesia AI Society) Ms. Davida Ayu, President Society of Women Engineers Affiliate Jakarta Ms. Kristien Margi, Dosen Bina Nusantara University Mr. Bianto Surodjo, Director Allianz Life Mr. Edward Sanusi, CTO PT Link Net Tbk Shelly Morin – Dosen Universitas Media Nusantara Citra Congratulation to all National Round Winners..!!! Dari 30 finalis yang mempresentasikan projectnya telah dipilih 10 pemenang yang akan  melanjutkan ke Codeavour 5.0 tingkat Global di Dubai. Berikut adalah para pemenang  Codeavour 5.0 Nasional Indonesia :  Mikhayla Leandra Krisbayu Planticon Project Descriptions × Planticon is an AI-Machine learning site where people who aspire to be gardening can know the basic of planting while learning more about plants. With this site, you can create, learn, know, and see. Planticon teaches you how to take care and plant your plant properly using specific sentences that are easy to understand. Planticon not only has one option for you to choose from, but eight various options for you to choose. Plants need more recognition for they give us life, with this AI and Machine-learning site, you can learn about the ways of a plant, how they communicate using their appearances and how to reply back. Not only does Planticon focus on plants, but yet also their fruits and vegetables, to their nutritional facts and what they are, Planticon has the answers you are looking for. video project Gerardus Yohan Ramadean Nathanael Ardhani Menang Sustainable STEM Gardening Kits Project Descriptions × We began making prototypes using kitchen tools and reusable items, showing our dedication to sustainability right from the start. With simple yet effective methods, we turn food waste into rich compost for gardening. This process is part of our Sustainable STEM Gardening Kits, which involve auto chopping and composting using Arduino, along with auto irrigation using a soil moisture sensor, all designed to make gardening more accessible and eco-friendly. Our goal is to empower individuals of all ages to engage in sustainable practices while enjoying the benefits of gardening, promoting environmental stewardship and education. video project Alexander Santoso Leonardo Santoso Melody AI Project Descriptions × MAI is about re-imagine new ways to experience the music with coding and AI. In this project, we are using pictoblox with the AI and ML features to create new experience to play and learn music. We are also creating new personalized music instrument using Arduino. Just like sand meets sea in the beach..Through MAI, music meets technology..To create your music experience.. as easy, fun, beautiful and memorable as your vacation in the beach. Music is an universal language, where everybody with different languages, different ethnicities, different cultures, different era could be connected. It’s a powerful tools to send messages and express yourself to the whole world in peaceful way. Hence in this era, where technology is enhancing all aspects of human’s life, we foresee that technology’s contribution in music industry is still left behind. Through MAI, we are trying to superimpose music with another subject, such as math, art, paint, emotion, AI and ML with coding. video project Benjamin Joseph Lie AgriForecast Project Descriptions × Background :Regeneration process among farmers around the world is concerning, as there are fewer and fewer young farmers due to agriculture being perceived as unenticing, as well as factors such as lack of experience and access to capital, land and market opportunities. Agriculture is associated with working for so long under the hot sun, dealing with mud, and facing the risk of harvest failure. Moreover, with the current situation, global warming changes the weather and temperature, a manual approach is more difficult to be applied. Our Project :AgriForecast is an AI-based project that can make accurate predictions on agriculture harvests. This project will help young and inexperienced farmers get a better picture of what to expect from their crops. This project can serve as a simulation to determine which kind of crops are more profitable to plant based on several influencing factors. AgriForecast uses Machine Learning with Regression method to predict harvests based onLocation (country).Types of crops.Average Annual Rainfall (mm/year) Average Annual Temperature (in celcius)Fertilizer Consumption per year (in tonnes) Pesticide Consumption per year (in tonnes) video project Lionel Timothy iMash (Intelligent Machine Architecting Sustained Hydration) Project Descriptions × Imash, standing for Intelligent Machine Architecting Sustained Hydration, is an advanced smart system designed to monitor your daily water intake meticulously anytime . It not only tracks the amount of water you drink but also alerts you to potential side effects of dehydration inside your body. This smart dispenser comes equipped with innovative features beyond your imagination, ensuring you stay hydrated

“learning how to code is like learning a super power in today’s world,”

Why Every Millennial Should Learn Some Code Technology is everywhere Thousands of companies across industries are relying on technology to power their business operations. “I can’t think of any company that doesn’t have technology embedded in their operations in some shape or form,” says Evan Leong, cofounder of Fount. Regardless of your specific role, he believes learning to code “will vastly increase your potential in becoming a valuable asset at any organization.” Or, if you don’t have a job yet, it can be what helps you edge out the competition during the hiring process. Improve your problem-solving and logic skills If you’ve always thought of yourself as more of the artist type–right-brained, creative–then coding can help you gain balance. Prior to teaching himself code, Leong navigated life based on feelings and gut instinct alone: “When questioned on the logic of my decisions, I struggled to articulate them in comprehensible steps.” Logic, problem solving, and organization are some of the cornerstones of programming, and practicing with code helps you exercise that “left” side of the brain. According to Leong, “Learning to code has not only helped me process the rationale behind my own thinking, but has increased my ability to create more well-thought-out decisions through organizing my thoughts and intentions.” It makes you better at what you already do Astrid Countee is an anthropologist and a web developer. On the face of it, those careers don’t have much in common — but Countee knew she could fit coding into her life as an anthropologist, rather than paving over her past. So she made her own website, started a blog, and began to write about her journey “learning how to weave together my programming career with my previous training as a social scientist.” Coding doesn’t restrict you to a career in tech: it enhances the career, skills, or interests you already have. “The most exciting part is that I can now build my own brand online for any of my interests,” says Countee. “I never would have felt that I could do that on my own before I learned how to code.” Coding know-how can lead to other (and often better) opportunities Shortly after Leong launched his app and began selling it, his former online instructor got in touch to offer him a job. “He was recruiting early employees to build a learning platform that delivers coding bootcamp quality content for a fraction of the cost,” Leong says. “This immediately resonated with me.” Within a few months, the Devslopes team was ready to launch, and they are currently in the process of bringing their platform to the world. And who knows — maybe Leong’s experience working with this company will lead to even more opportunities later. Networking and experience are gifts that keep on giving. Coding skills give you flexibility When you’re marketable, you have leverage. You’re freer to take risks. And you’re more able to bounce back when things go wrong. Countee always dreamed of having her own business, so once she learned how to build websites with Ruby on Rails, she got started as a freelancer (while keeping her full-time job). “That meant that when I experienced a layoff, I didn’t have to immediately run to the next open position,” she explains. “I had the option of continuing with my freelance work.” Thanks to having such a useful skill, Countee says, “I feel that I have the room to try things that I might not have otherwise.” In business, it allows you to understand both sides of the equation Having coding know-how equips you to better understand how the pieces of the puzzle fit together in a business. “At other companies, I often see a constant struggle between engineers and businesspeople,” says Leong. “In most cases, it stems from misunderstanding what each group does and the processes involved to get the job done.” Whether your role is a team leader, office manager, marketer, content creator, or something else, if you understand coding, you won’t have that disconnect. Leong has seen this firsthand: “After having experience on both sides of the table, I am able to tackle issues with a wider breadth of fresh ideas and create win-win situations on either side of the equation.” It’s like a super power “I believe that learning how to code is like learning a super power in today’s world,” says Countee. In a world where good software, apps, and websites matter, it’s powerful to be able to create those things yourself. She notes that this power can be especially valuable for liberal arts majors: “The future should not only be built by computer scientists and engineers. There needs to be significant input from the painters, writers, political thinkers and social scientists that study and respond to our culture.” Coding allows you to build your own platform and give yourself a voice. You can cut your business costs If you’re a business owner, it can save you a lot of money to handle development and tech issues yourself. “Whether you decide to create a technology company or not, learning to code will empower you to solve technical problems that you might have to end up hiring or outsourcing otherwise,” Leong says. Examples include “learning to code to alter your website, or creating scripts to automate processes [that] will decrease turnaround time, decrease costs, and thus increase efficiency.” Anyone can learn it It doesn’t matter if you were an English major in college…or didn’t go to college…or were raised by wolves (well, maybe). “I was always interested in coding, but due to my artistic and creative nature I was always told it never ‘played to my strengths,’” Leong says. “I know it sounds cliche, but if I can do it anyone can.” Countee believes that when you break it down, learning to code isn’t much different from learning to read and write. “Whether you realize it or not, learning to read is hard. [But] all kinds of people, from all kinds of backgrounds, learned how to read. I think that code is

STEM Class for Preschoolers

Now that the older kiddos are busy learning coding and creating games, animations and solving puzzles, the little brothers and sisters don’t want to be left behind! Starting in March 2017, we are offering new classes for preschoolers (age 2-5) for them to get the early exposures to STEM (Science, Technology, Engineering, and Math). In these classes, the kiddos will be little scientists who will do fun science experiments, learn coding through board games, tinkering with all varieties of educational toys, and improving social skills through interaction with others. Contact us for more information and registration.

Learning Computer Science from Early Age

Belajar coding & computer science dianggap sebagai keharusan seperti belajar membaca, menulis, & berhitung. Sekolah-sekolah di Palo Alto, daerah Silicon Valley di Amerika, akan membuat kurikulum khusus untuk mencakup pelajaran computer science dari kelas TK – SMA. http://www.paloaltoonline.com/news/2017/03/09/committee-to-explore-k-12-computer-science-curriculum-for-palo-alto  

Kiddos Projects – March 18, 17

Our kiddos have been busy creating. Check out these links to view their projects. Mariangelic Keshia Manujaya – SD grade 2 Undersea Arcade Kenneth Garcia Paules – SD grade 5 Undersea Arcade Theo Nathaniel Haslim – SD grade 3 Undersea Arcade Nicholas Albert Chandra – SD grade 5 Undersea Arcade Timothy Darrell Darmadja – SD grade 2 Undersea Arcade Shavon Freya Haryanto – SD grade 4 Milestone 1: Geometric Shapes Kaylie Athena – SD grade 4 Milestone 1: Geometric Shapes Meghan Hidayat – SD grade 4 Milestone 1: Geometric Shapes