KodeKiddo USA kampanye coding di Indonesia

KodeKiddo USA kampanye coding di Indonesia

ILUSTRASI | Founder KodeKiddo dari Silicon Valley, USA, Meilani Hendrawidjadja mengilustrasikan bermain game baik di android maupun komputer.

PALEMBANG, PALPRES.COM – KodeKiddo School asal Silicon Valley, USA, mengkampanyekan koding di Indonesia, termasuk di Kota Palembang. Kampanye dilakukan agar anak-anak sejak belajar di sekolah dasar sudah mengenal bahasa coding.

“Saya mendirikan KodeKiddo sejak tahun 2016 di sana (Silicon Valley USA, red). Melihat pengalaman di sana, sejak anak SD sudah dikenalkan bahasa coding, sementara waktu itu di Indonesia belum ada,” kata Founder KodeKiddo Meilani Hendrawidjadja kepada palpres.com saat menghadiri KodeKiddo Cup 2022 di PTC Mall, Senin (15/08/2022).

Meilani menjelaskan, bahasa coding di era komputerisasi sangat penting. Hal ini mengingat, hampir setiap waktu masyarakat bersentuhan dengan smart device yang dioperasikan melalui bahasa coding.

“Komputer yang semakin powerfull tidak akan bisa melakukan itu jika tidak ada orang yang membuatnya. Untuk itulah, penguasaan bahasa pemrograman ini diharapkan nantinya bisa membuat program yang akan dipakai dalam kehidupan sehari-hari,” terang wanita alumni Institut Teknologi Bandung ini.

Saat ini, sambung dia, belajar coding tidak serumit yang sebagian besar dipikirkan masyarakat. Sebab, sudah ada beberapa platform yang mempermudah masyarakat untuk belajar dan membuat program sesuai dengan keinginan.

“Belajar koding tidak harus mengetik dengan simbol-simbol. Sekarang sudah ada platform agar anak sejak kecil sudah bisa belajar. Namun demikian harus ada logika dalam menjalankan komputer,” jelasnya.

Sementara itu, Tokoh dan Innovator Pendidikan Modern Sumsel, Johannes Agus Taruna, mengatakan, pendidikan di Indonesia seharusnya sudah mulai meninggalkan pola pendidikan konvensional, yang low order thinking dan hanya berorientasi kepada menulis, membaca, menghafal dan berhitung.

“Tuntutan dunia industri kerja saat ini bahkan masa depan lebih mengarah kepada high order thinking, yang mengarah kepada kemampuan berpikir kritis, kreatif-inovatif, complex problem solving, dan itulah mengapa anak-anak kita harus diperkenalkan bahasa coding sejak dini,” ujar Johannes.