Begini Cara Pilih Guru Yang Cocok untuk Pelatihan Koding dan KA

pelatihan koding

Begini Cara Pilih Guru Yang Cocok untuk Pelatihan Koding dan KA

Mengubah, memperbaharui, maupun menambahkan pembelajaran pada kurikulum sering kali menjadi keniscayaan demi mengikuti perkembangan dan tantangan jaman. Pada tahun ajaran 2025 ini, pemerintah berkomitmen menerapkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA)  di jenjang PAUD, SD, SMP hingga SMA. Salah satu keniscayaan  yang harus kita dukung karena perkembangan teknologi saat ini dalam Coding dan AI (Artificial Intelligence)  sudah merambah ke lini kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, dalam berkomunikasi mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan WhatsApp yang telah terintegrasi dengan aplikasi AI, Meta AI. Belum lagi, dampak ChatGPT, Deepseek, Samsung dan Apple AI membuat teknologi ini harus dihadapi dan dipelajari sejak dini agar dapat digunakan secara baik dan benar.

Tentu, kita semua tidak mau generasi mendatang hanya menjadi pengguna teknologi, kita berharap anak-anak kita di masa depan dapat menjadi kreator dan inovator teknologi. Jikapun tidak menjadi kreator teknologi, setidaknya anak-anak kita familiar dan dapat menggunakan teknologi secara baik dan benar. Maka dari itu, pemerintah dengan cepat menyiapkan kebijakan dan para trainer yang sesuai kompetensi di bidang Koding dan KA untuk melatih dan mempersiapkan para guru mengajar Koding dan KA di sekolah masing-masing.

Kemudian, timbul pertanyaan bagaimana sekolah memilih guru yang akan dilatih untuk Program Pelatihan Guru Koding dan KA ? berikut beberapa cara yang bisa dilakukan !

Lihat peraturan dan kebijakan yang diberlakukan.

LPD memiliki pengalaman lebih dari 2 tahun dalam memberikan pendidikan Koding dan KA untuk anak-anak. Pengalaman ini menjadi bukti bahwa LPD tidak hanya sekedar ikut-ikutan dan mencari keuntungan di tengah kebijakan baru. LPD yang berpengalaman akan memahami permasalahan dan dinamika yang terjadi selama penerapan pembelajaran Koding dan KA di kelas masing-masing

Memiliki minat terhadap teknologi dan dapat mengoperasikan perangkat laptop atau komputer.

Setelah kandidat guru yang akan mengikuti pelatihan sesuai syarat dan aturan, sekolah bisa memilih guru yang memiliki pengalaman paling banyak di bidang teknologi. Di luar pengalaman, minat dan semangat untuk belajar juga perlu dipertimbangkan dikarenakan capaian ajar dan kurikulum Koding dan KA yang diterapkan bisa jadi berbeda dengan pengalaman guru tersebut. Calon guru yang mengikuti trainer harus “mengosongkan gelas” sehingga pada praktiknya terdapat persamaan persepsi dan penerapan pembelajaran Koding dan KA sesuai Capaian Ajar. Guru yang memiliki pengalaman dan minat terhadap teknologi biasanya dapat mengoperasikan laptop atau komputer dengan baik atau sekolah dapat juga mengetes para calon guru tersebut.

Hal-hal yang bisa di tes adalah kemampuan pengoperasian laptop/komputer, mulai dari menyalakan dan mematikan, menggunakan ms office, mengatur jaringan internet dan menggunakan browser dan email, menggunakan aplikasi zoom, atau google meet, serta mengatasi berbagai masalah ringan yang sering terjadi saat menggunakan laptop / komputer. Guru juga dituntut familiar dengan penggunaan LMS (learning management system) yang mungkin akan digunakan dalam proses pelatihan, contohnya belajar.id milik Kementerian Dikdasmen , Pintar (PINTAR) milik Kementerian Agama, dan digitalent (Digital Talent Scholarship) milik Komdigi.

Sebenarnya dua hal di atas cukup menjadi pertimbangan dalam memilih guru yang akan mengikuti pelatihan Koding dan KA. Namun ada beberapa hal lain yang juga patut dipertimbangkan, seperti status guru dan jarak tempat tinggal guru dengan lokasi pelatihan kecuali terdapat fasilitas penginapan terdekat. Status guru menjadi penting, jangan sampai guru yang telah mengikuti pelatihan Koding dan KA justru mengundurkan diri atau tidak lagi mengajar di sekolah Anda.

Demikian tips-tips bagi para Kepala Sekolah / Madrasah / Pesantren, Yayasan serta Wakil Kurikulum dalam memilih Guru yang akan dikirim untuk Pelatihan dan Pendidikan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial. Jangan lupa juga, KodeKiddo bisa membantu memberikan Pelatihan Guru, Kegiatan Intrakulikuler/Ekstrakulikuler, serta Workshop dan Seminar tentang Koding dan KA untuk pendidikan dasar dan menengah.

Informasi Kodekiddo

KodeKiddo menjadi salah satu LPD yang telah berdiri sejak 2016, lebih dari 150 mitra sekolah, berbagai kerjasama dan mitra internasional, serta memiliki kantor pusat dan lebih dari 30 kantor cabang. KodeKiddo menjadi LPD resmi Pelatihan Guru oleh Kemendikdasmen dengan aset yang handal, seperti kurikulum dan silabus yang sesuai capaian ajar pemerintah, telah terdaftar di LKPP serta berbagai platform SIPLAH, dan lebih dari 150 guru yang siap menjadi pelatih.